welcome to my blog

this's my diary, find me in ur beautiful soul

Jumat, 15 Maret 2013

psikoterapi (tugas individu)


Tugas Individual
Mata kuliah : Psikoterapi (soft skill)
Nama : Asyifa Fauziah
NPM : 11510204
Kelas : 3PA09
a.   Jelaskan pengertian dari psikoterapi
          psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang  menggunakan prinhsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.

b.  Sebutkan dan jelaskan tujuan dari psikoterapi
a.       Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey adalah  membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari.rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
b.      Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat  dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
c.       Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian terpusat pada pribadi. Corey  menjelaskan mengenai hal ini sebagai terapi perilaku yang bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang maladaptive dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif.
d.      Tujuan psikoterapi dengan metode dan teknik gestalt yang dirumuskan oleh Ivey  adalah agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang.

c.  Sebutkan dan jelaskan unsur dari psikoterapi
Messerman melaporkan tujuh “parameter pengaruh” dasr yang mencakup unsur-unsur yang lazim pada semua jenis psikoterapi yaitu:
a.       Peran sosial (“martabat”) psikoterapis.
b.      Hubungan (persekutuan terapeutik)
c.       Hak
d.      Retrospeksi
e.      Re-edukasi
f.        Rehabilitasi
g.       Resosialisasi
h.      Rekapitulasi

d.   Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara psikoterapi dan konseling
Psikoterapi dan konseling, menurut Corsini (1989), berbeda bukan secara kualitatif, tetapi sebagai perbedaan kuantitatif. Suatu proses interaksi antara profesional dan kliennya, sama saja hanyalah beda jumlah intervensinya saja.
Dalam psikoterapi, terapis lebih banyak mendengarkan apa yang dialami atau yang menjadi masalah klien, psikoterapi juga sebagai proses koreksi pengalaman emosi, sedangkan
Dalam konseling, konselor lebih aktif memberikan intervensi dan konseling sebagai pemecahan masalah yang disediakan oleh konselor.

e.   Jelaskan mengenai pendekatan psikoterapi terhadap mental illnes
Dalam ilmu psikologi, ada banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk terapi. Semua metode itu merupakan hasil pemikiran dan penelitian para pakar psikologi dari berbagai penjuru dunia. Dari sekian banyak metode psikoterapi yang ada, bisa dikategorikan dalam lima pendekatan, yaitu:
1.   Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar.
Tujuan dari metode psikoanalisis dan psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadarnya untuk mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya melalui “insight” (pemahaman pribadi). Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan psikodinamik adalah: Ego State Therapy, Part Therapy, Trance Psychotherapy, Free Association, Dream Analysis, Automatic Writing, Ventilation, Catharsis dan lain sebagainya.
2.   Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan “classical conditioning” atau “associative learning”. Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah belajar bahwa 
"ketika saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku ketakutan". Tokoh lain dalam pendekatan Behavior Therapy adalah E.L. Thorndike yang mengemukakan konsep operant conditioning, yaitu konsep bahwa seseorang melakukan sesuatu karena berharap hadiah dan menghindari hukuman.
3.   Cognitive Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy) punya konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive therapy antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck. Tujuan utama dalam pendekatan cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Cognitive adalah Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning, Neurolinguistic Programming, Rational Emotive Therapy (RET), Cognitive Shifting. Cognitive Analytic Therapy (CAT)  dan sebagainya.
4.   Humanistic Therapy
Pendekatan Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri. Metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan humanistik adalah Gestalt Therapy, Client Cantered Psychotherapy, Depth Therapy, Sensitivity Training, Family Therapies, Transpersonal Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.
5.   Integrative / Holistic Therapy
apabila seorang klien mengalami komplikasi gangguan psikologis yang mana tidak cukup bila ditangani dengan satu metode psikoterapi saja. Oleh karena itu, Hal ini disebut Integrative Therapy atau Holistic Therapy, yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan. 


f.   Sebutkan dan jelaskan bentuk utama terapi
a.   Gestalt Therapy
Nama yang paling kuat terkait dengan terapi Gestalt adalah Frederick ("Fritz") Perls (1893-1970).  Psikolog Gestalt keberatan untuk mempelajari unsur-unsur tertentu dalam persepsi dan pembelajaran, dengan alasan bahwa kita tidak mengalami dunia dalam fragmen yang terisolasi tetapi dalam konfigurasi bermakna (Hergenhahn, 1992). Studi psikolog Gestalt 'persepsi dan pemecahan masalah menunjukkan bahwa kita cenderung untuk melihat pola, bukan rangsangan terisolasi, dan bahwa orang-orang dan hewan dapat memecahkan masalah dalam kilatan wawasan di mana kita tiba-tiba "melihat" solusi bukan oleh Leaming esensial-and-error yang membosankan. Para psikolog Gestalt Kurt Koffka, Wolfgang Kohler, dan Max Wertheimer mengembangkan sistem mereka sebagai teori medan di mana struktur yang diciptakan oleh kimia otak memaksakan agar pada apa yang kita rasakan, sementara pada saat yang sama pola apa yang dirasakan secara bertahap dapat membentuk tata letak otak manusia.
b.  Client-Centered Therapy
Pengenalan Carl Rogers “Clien-Centered Therapy” pada tahun 1940 adalah peristiwa penting dalam meluncurkan terapi humanistik sebagai kekuatan yang signifikan dalam psikoterapi Amerika. Asumsi utama Rogers adalah bahwa klien mengarahkan pertumbuhan pribadi mereka sendiri, dibantu oleh sumber daya batin mereka sendiri. Proses terapis ini membantu  bersama dengan menyiapkan iklim yang paling fasilitatif, hubungan interpersonal yang hangat yang ditandai dengan keaslian terapis, hal positif tanpa syarat, dan empati. Dipengaruhi oleh Maslow, Rogers percaya bahwa drive bawaan individu untuk aktualisasi diri semua bahwa salah satu kebutuhan untuk memecahkan masalah pribadi dan emosional dan menjalani kehidupan yang memuaskan. Tugas terapis adalah untuk membebaskan proses ini ketika telah menjadi diblokir, biasanya ketika individu telah kehilangan kontak dengan nya atau rasa sendiri tentang apa yang terasa benar dan bergantian, sebagai gantinya, untuk menerima penghakiman dan mencari persetujuan dari orang lain.
Konsisten dengan teori ini, Rogers memberikan konselor dan psikoterapis rekomendasi: Jangan memecahkan masalah, tapi membantu klien tumbuh. Mengandalkan pada drive individu terhadap penyesuaian dan perkembangan yang sehat. Tekankan emosional, bukan intelektual, unsur-unsur dalam proses konseling. Fokus pada situasi mendesak, bukan masa lalu. Tekankan hubungan terapeutik itu sendiri sebagai pengalaman pertumbuhan.
c.  FAMILY THERAPY
Terapi keluarga dapat ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dari teoritis ilmu psikologi mengenai intervensi keluarga. intervensi keluarga psikologi dapat melibatkan, menilai, dan memperhatikan beberapa sistem dan tingkat pengaruh sosial, termasuk rekan, sekolah , pekerjaan, komunitas, dan lingkungan domain. Susunan yang luas dari intervensi yang mungkin menarik kuat, tapi tidak seluruhnya, dari terapi keluarga dan studi tentang sistem keluarga.
d.  TERAPI KELOMPOK
Bagi klinik atau rumah sakit dengan banyak klien, psikoanalisis tradisional tidak dapat dijalankan sebagai bentuk standar dari pelayanan. Satu solusi pada masalah logistic ini adalah dengan memberikan terapi bagi sejumlah besar orang untuk mengobati beberapa dari mereka sekaligus. Terapi kelompok telah dijelaskan sebagai produk dari teknik marketing modern, sebuah metode yang membuat psikoterapi tersedia untuk konsumen kecil dengan harga yang dia mampu. Terapi kelompok diamati bahwa tekniknya tidak hanya hemat namun jug efektif dibandingkan terapi tradisional. Beberapa keuntungan dari terapi kelompok telah dikutip sebagai berasal dari rasa memiliki dan diterima oleh kelompok sebaya.



Daftar Pustaka :
Mappiare, Andi. 1992. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Gunarsah, Singgih D. 2004. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia
Atkinson, Rita L, Atkinson, Richard C, Hilgard, Ernest R. 1983. Pengantar psikologi. Jakatra : Erlangga
Maulany, R.F. (1997).Buku Saku Psikiatri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar