welcome to my blog

this's my diary, find me in ur beautiful soul

Sabtu, 05 Oktober 2013

Arsitektur komputer dan struktur kognitif manusia (Tugas 2)


1.   Pengertian arsitektur komputer
Menurut Utami (2012) Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von neumman, CISC, RISC, blue gene, dll. Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
Menurut saya, arsitektur komputer adalah perencanaan, perancangan dan penyusunan menggunakan sistem komputerisasi.

2.   Bagaimana pengertian arsitektur komputer
menurut saya, arsitektur komputer adalah perencanaan, perancangan dan penyusunan menggunakan sistem komputerisasi yang dapat mempermudah pekerjaan manusia.
3.   Struktur kognisi manusia
Menurut Ahmad (2004) Struktur adalah gabungan beberapa anggota yang disambungkan antara satu sama lain untuk menanggung beban yang akan digunakan keatasnya, seterusnya memindahkan beban tersebut ke tanah. Lalu, definisi kognisi menurut Dewanto, dkk (2007) adalah suatu kegiatan fikiran, saat seseorang sadar akan objek suatu pemikiran atau persepsi.
Menurut seorang tokoh yang bernama Ausabel (dalam Ocha, 2012) ia mengemukakan bahwa struktur kognitif merupakan organisasi pengetahuan atau dengan kata lain bahwa struktur kognitif dapat disebut sebagai pengetahuan.
Struktur kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuanpun akan terus berkembang. Keadaan struktur kognitif yang berkembang inilah yang mungkin menjadi prasyarat bagi seseorang yang untuk mengasimilasi dan mengakomodasi pengetahuan atau informasi lain dari lingkungan sehingga struktur kognitif ini dapat memiliki kemampuan untuk berkembang.
Ada beberapa aspek yang mempengaruhi struktur kognitif, antara lain yaitu:
1. Berdasarkan kedewasaan dan perkembangan individu
2. Sifat belajar yang lebih bermakna dari pengalaman yang terintegrasi
3. Ketepatan dalam mentransformasi informasi stimulus dan pengalaman melalui fungsi kognisinya.
Jadi, menurut saya struktur kognisi manusia adalah penggabungan dari suatu kegiatan fikiran dan memori seorang manusia untuk menyadari akan suatu objek atau persepsi.

4.   Bagaimana struktur kognisi manusia
menurut saya struktur kognisi manusia adalah penggabungan dari suatu kegiatan fikiran dan memori seorang manusia untuk menyadari akan suatu objek atau persepsi yang tersusun sedemikian rupa.

5.   Kaitan antara struktur manusia dan arsitektur komputer bagaimana menjelaskan dan memahami kaitan antara struktur kognitif manusia dan arsitektur komputer
Dalam ilmu psikologi, arsitektur komputer dengan struktur kognisi manusia berkaitan erat seperti telah dijelaskan dipembahasan sebelumnya. Untuk mempermudah dan lebih memahami mengenai keterkaitan hal-hal di atas, kita beri contoh seperti organ tubuh manusia yang tersusun secara sistematis seperti halnya arsitektur komputer.

6.   Kelebihan dan kelemahan arsitektur komputer dibandingkan struktur kognisi manusia
Menurut Ocha (2012) kelebihan dan kelemahan arsitektur komputer adalah sebagai berikut:
Kelebihan:
1. Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu.
2. Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user).
3. Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
4. Menggunakan teknologi time sharring.
5. Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second).
Kekurangan:
1. Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya.
2. Harganya sangat mahal.
3. Interface dengan pengguna masih menggunakan teks.
4. Kerjanya sangat lama.
5. Membutuhkan daya listrik yang sangat besar.
Menurut saya, kelebihan dan kekurangan asitektur komputer dibandingkan struktur kognisi manusia adalah arsitektur komputer memang dapat digunakan oleh banyak pengguna tetapi dengan harga yang mahal dan menghabiskan banyak waktu maka struktur kognisi manusia yang lebih baik daripada arsitektur komputer.

7.   Contoh kasus dan analisa
Dari penjelasan diatas dapat dikaitkan dengan salah satu kasus yang dapat dikatakan bahwa struktur kognisi manusia lebih baik ketimbang arsitektur komputer seperti sistem informasi yang lebih fleksibel dan mudah dipahami oleh orang banyak orang daripada arsitektur komputer yang lebih sulit dan menggunakan uang yang tidak sedikit.


Daftar Pustaka :

Ahmad, Yusor. 2004. Teori Struktur. Malaysia : UTM.

Dewanto, Dr.George. Dkk. 2007. Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit saraf. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Sistem Informasi Psikologi (Tugas 1)


1.   Pengertian Informasi
Menurut Kennet C Loudon (Dalam Gaol, 2008) Informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia. menurut Anton M Moeliono (Dalam Gaol, 2008) Informasi adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan. Menurut Amsyah (2005) Informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data.
Menurut saya Informasi adalah data atau bahan yang dihasilkan dari pengolahan data yaang dapat digunakan oleh manusia sebagai dasar kajian analisis atau kesimpulan.
2.   Bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem
Sebelum saya menjelaskan bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem, ada baiknya kita mengetahui lebih dulu pengertian dari sistem. Menurut Johnsons (Dalam Anzizhan, 2004) Sistem adalah suatu keterpaduan atau kebulatan yang kompleks atau kombinasi dari berbagai bagian bersifat kompleks atau kesatuan yang bulat.
Menurut saya, bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem adalah suatu data yang memilki beberapa bagian yang dibentuk menjadi satu kesatuan oleh manusia sehingga berbagai bagian tersebut bersifat kompleks dan dapat menjadi dasar kajian atau kesimpulan.

3.   Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Menurut Raymond & George (2007) Sistem Informasi adalah suatu sistem virtual yang memungkinkan menejemen mengendalikan operasi sistem fisik perusahaan. Sedangkan Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental (Sunny, 2009).
Menurut saya, pengertian sistem informasi adalah suatu data yang sistematis yang menggunakan sistem komputerisasi untuk mempermudah dalam penilaian atau skoring dalam psikologi seperti psikoldiagnostik.

4.   Bagaimana penggunaan sistem informasi dalam psikologi
Menurut Usber (2012) Setelah melihat paparan diatas maka kita dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai sistem informasi psikologi. Sistem informasi psikologi adalah kajian ilmu yang mempelajari hubungan antara ilmu psikologi dalam kaitannya dengan penggunaan dan pengaplikasian komputer dalam bidang psikologi. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD dan beragam fobia.
Menurut saya, sistem informasi banyak digunakan dalam ilmu psikologi sebagai alat bantu untuk mengurangi atau menyembuhkan beberapa kelainan yang bayak dialami oleh banyak manusia saat ini dan sangat berguna dalam modernisasi ilmu psikologi.

5.   Contoh kasus dan analisa
Dari definisi-definisi diatas, dapat saya  berikan satu contoh kasus mengenai sistem informasi psikologi seperti sistem SPSS yang menurut saya sangat penting perannya dalam ilmu psikologi untuk melakukan skoring beberapa alat test seperti contohnya pauli. SPSS mempermudah dan mempersingkat waktu bagi para psikolog khususnya psikolog dalam bidang PIO untuk mempercepat melakukan rekrutmen karyawan dlam penilaian mengenai kinerjanya.

Daftar Pustaka :
Gaol, Chr. Jimmy. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman danAplikasi. Jakarta : PT. Grasindo.
Amsyah, Drs. Dzulkifli. 2005. Manajemen sistem informasi. Jakarta : Gramedia Purtaka Utama.
Anzizhan, syafarudin. 2004. Sistem pengambilan kepitusan pendidikan. Jakarta : PT> Grasindo.
Raymon, Mcleod, Jr. George P Schell. 2007. Sistem informasi manajemen. Jakarta : salemba empat.

Jumat, 15 Maret 2013

psikoterapi (tugas individu)


Tugas Individual
Mata kuliah : Psikoterapi (soft skill)
Nama : Asyifa Fauziah
NPM : 11510204
Kelas : 3PA09
a.   Jelaskan pengertian dari psikoterapi
          psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang  menggunakan prinhsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.

b.  Sebutkan dan jelaskan tujuan dari psikoterapi
a.       Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey adalah  membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari.rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
b.      Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat  dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
c.       Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian terpusat pada pribadi. Corey  menjelaskan mengenai hal ini sebagai terapi perilaku yang bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang maladaptive dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif.
d.      Tujuan psikoterapi dengan metode dan teknik gestalt yang dirumuskan oleh Ivey  adalah agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang.

c.  Sebutkan dan jelaskan unsur dari psikoterapi
Messerman melaporkan tujuh “parameter pengaruh” dasr yang mencakup unsur-unsur yang lazim pada semua jenis psikoterapi yaitu:
a.       Peran sosial (“martabat”) psikoterapis.
b.      Hubungan (persekutuan terapeutik)
c.       Hak
d.      Retrospeksi
e.      Re-edukasi
f.        Rehabilitasi
g.       Resosialisasi
h.      Rekapitulasi

d.   Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara psikoterapi dan konseling
Psikoterapi dan konseling, menurut Corsini (1989), berbeda bukan secara kualitatif, tetapi sebagai perbedaan kuantitatif. Suatu proses interaksi antara profesional dan kliennya, sama saja hanyalah beda jumlah intervensinya saja.
Dalam psikoterapi, terapis lebih banyak mendengarkan apa yang dialami atau yang menjadi masalah klien, psikoterapi juga sebagai proses koreksi pengalaman emosi, sedangkan
Dalam konseling, konselor lebih aktif memberikan intervensi dan konseling sebagai pemecahan masalah yang disediakan oleh konselor.

e.   Jelaskan mengenai pendekatan psikoterapi terhadap mental illnes
Dalam ilmu psikologi, ada banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk terapi. Semua metode itu merupakan hasil pemikiran dan penelitian para pakar psikologi dari berbagai penjuru dunia. Dari sekian banyak metode psikoterapi yang ada, bisa dikategorikan dalam lima pendekatan, yaitu:
1.   Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar.
Tujuan dari metode psikoanalisis dan psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadarnya untuk mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya melalui “insight” (pemahaman pribadi). Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan psikodinamik adalah: Ego State Therapy, Part Therapy, Trance Psychotherapy, Free Association, Dream Analysis, Automatic Writing, Ventilation, Catharsis dan lain sebagainya.
2.   Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan “classical conditioning” atau “associative learning”. Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah belajar bahwa 
"ketika saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku ketakutan". Tokoh lain dalam pendekatan Behavior Therapy adalah E.L. Thorndike yang mengemukakan konsep operant conditioning, yaitu konsep bahwa seseorang melakukan sesuatu karena berharap hadiah dan menghindari hukuman.
3.   Cognitive Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy) punya konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive therapy antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck. Tujuan utama dalam pendekatan cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Cognitive adalah Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning, Neurolinguistic Programming, Rational Emotive Therapy (RET), Cognitive Shifting. Cognitive Analytic Therapy (CAT)  dan sebagainya.
4.   Humanistic Therapy
Pendekatan Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri. Metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan humanistik adalah Gestalt Therapy, Client Cantered Psychotherapy, Depth Therapy, Sensitivity Training, Family Therapies, Transpersonal Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.
5.   Integrative / Holistic Therapy
apabila seorang klien mengalami komplikasi gangguan psikologis yang mana tidak cukup bila ditangani dengan satu metode psikoterapi saja. Oleh karena itu, Hal ini disebut Integrative Therapy atau Holistic Therapy, yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan. 


f.   Sebutkan dan jelaskan bentuk utama terapi
a.   Gestalt Therapy
Nama yang paling kuat terkait dengan terapi Gestalt adalah Frederick ("Fritz") Perls (1893-1970).  Psikolog Gestalt keberatan untuk mempelajari unsur-unsur tertentu dalam persepsi dan pembelajaran, dengan alasan bahwa kita tidak mengalami dunia dalam fragmen yang terisolasi tetapi dalam konfigurasi bermakna (Hergenhahn, 1992). Studi psikolog Gestalt 'persepsi dan pemecahan masalah menunjukkan bahwa kita cenderung untuk melihat pola, bukan rangsangan terisolasi, dan bahwa orang-orang dan hewan dapat memecahkan masalah dalam kilatan wawasan di mana kita tiba-tiba "melihat" solusi bukan oleh Leaming esensial-and-error yang membosankan. Para psikolog Gestalt Kurt Koffka, Wolfgang Kohler, dan Max Wertheimer mengembangkan sistem mereka sebagai teori medan di mana struktur yang diciptakan oleh kimia otak memaksakan agar pada apa yang kita rasakan, sementara pada saat yang sama pola apa yang dirasakan secara bertahap dapat membentuk tata letak otak manusia.
b.  Client-Centered Therapy
Pengenalan Carl Rogers “Clien-Centered Therapy” pada tahun 1940 adalah peristiwa penting dalam meluncurkan terapi humanistik sebagai kekuatan yang signifikan dalam psikoterapi Amerika. Asumsi utama Rogers adalah bahwa klien mengarahkan pertumbuhan pribadi mereka sendiri, dibantu oleh sumber daya batin mereka sendiri. Proses terapis ini membantu  bersama dengan menyiapkan iklim yang paling fasilitatif, hubungan interpersonal yang hangat yang ditandai dengan keaslian terapis, hal positif tanpa syarat, dan empati. Dipengaruhi oleh Maslow, Rogers percaya bahwa drive bawaan individu untuk aktualisasi diri semua bahwa salah satu kebutuhan untuk memecahkan masalah pribadi dan emosional dan menjalani kehidupan yang memuaskan. Tugas terapis adalah untuk membebaskan proses ini ketika telah menjadi diblokir, biasanya ketika individu telah kehilangan kontak dengan nya atau rasa sendiri tentang apa yang terasa benar dan bergantian, sebagai gantinya, untuk menerima penghakiman dan mencari persetujuan dari orang lain.
Konsisten dengan teori ini, Rogers memberikan konselor dan psikoterapis rekomendasi: Jangan memecahkan masalah, tapi membantu klien tumbuh. Mengandalkan pada drive individu terhadap penyesuaian dan perkembangan yang sehat. Tekankan emosional, bukan intelektual, unsur-unsur dalam proses konseling. Fokus pada situasi mendesak, bukan masa lalu. Tekankan hubungan terapeutik itu sendiri sebagai pengalaman pertumbuhan.
c.  FAMILY THERAPY
Terapi keluarga dapat ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dari teoritis ilmu psikologi mengenai intervensi keluarga. intervensi keluarga psikologi dapat melibatkan, menilai, dan memperhatikan beberapa sistem dan tingkat pengaruh sosial, termasuk rekan, sekolah , pekerjaan, komunitas, dan lingkungan domain. Susunan yang luas dari intervensi yang mungkin menarik kuat, tapi tidak seluruhnya, dari terapi keluarga dan studi tentang sistem keluarga.
d.  TERAPI KELOMPOK
Bagi klinik atau rumah sakit dengan banyak klien, psikoanalisis tradisional tidak dapat dijalankan sebagai bentuk standar dari pelayanan. Satu solusi pada masalah logistic ini adalah dengan memberikan terapi bagi sejumlah besar orang untuk mengobati beberapa dari mereka sekaligus. Terapi kelompok telah dijelaskan sebagai produk dari teknik marketing modern, sebuah metode yang membuat psikoterapi tersedia untuk konsumen kecil dengan harga yang dia mampu. Terapi kelompok diamati bahwa tekniknya tidak hanya hemat namun jug efektif dibandingkan terapi tradisional. Beberapa keuntungan dari terapi kelompok telah dikutip sebagai berasal dari rasa memiliki dan diterima oleh kelompok sebaya.



Daftar Pustaka :
Mappiare, Andi. 1992. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Gunarsah, Singgih D. 2004. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia
Atkinson, Rita L, Atkinson, Richard C, Hilgard, Ernest R. 1983. Pengantar psikologi. Jakatra : Erlangga
Maulany, R.F. (1997).Buku Saku Psikiatri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran.

psikoterapi (tugas individu)


Tugas Individual
Mata kuliah : Psikoterapi (soft skill)
Nama : Asyifa Fauziah
NPM : 11510204
Kelas : 3PA09
a.   Jelaskan pengertian dari psikoterapi
          psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang  menggunakan prinhsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.

b.  Sebutkan dan jelaskan tujuan dari psikoterapi
a.       Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey adalah  membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari.rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
b.      Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat  dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
c.       Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian terpusat pada pribadi. Corey  menjelaskan mengenai hal ini sebagai terapi perilaku yang bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang maladaptive dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif.
d.      Tujuan psikoterapi dengan metode dan teknik gestalt yang dirumuskan oleh Ivey  adalah agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang.

c.  Sebutkan dan jelaskan unsur dari psikoterapi
Messerman melaporkan tujuh “parameter pengaruh” dasr yang mencakup unsur-unsur yang lazim pada semua jenis psikoterapi yaitu:
a.       Peran sosial (“martabat”) psikoterapis.
b.      Hubungan (persekutuan terapeutik)
c.       Hak
d.      Retrospeksi
e.      Re-edukasi
f.        Rehabilitasi
g.       Resosialisasi
h.      Rekapitulasi

d.   Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara psikoterapi dan konseling
Psikoterapi dan konseling, menurut Corsini (1989), berbeda bukan secara kualitatif, tetapi sebagai perbedaan kuantitatif. Suatu proses interaksi antara profesional dan kliennya, sama saja hanyalah beda jumlah intervensinya saja.
Dalam psikoterapi, terapis lebih banyak mendengarkan apa yang dialami atau yang menjadi masalah klien, psikoterapi juga sebagai proses koreksi pengalaman emosi, sedangkan
Dalam konseling, konselor lebih aktif memberikan intervensi dan konseling sebagai pemecahan masalah yang disediakan oleh konselor.

e.   Jelaskan mengenai pendekatan psikoterapi terhadap mental illnes
Dalam ilmu psikologi, ada banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk terapi. Semua metode itu merupakan hasil pemikiran dan penelitian para pakar psikologi dari berbagai penjuru dunia. Dari sekian banyak metode psikoterapi yang ada, bisa dikategorikan dalam lima pendekatan, yaitu:
1.   Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar.
Tujuan dari metode psikoanalisis dan psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadarnya untuk mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya melalui “insight” (pemahaman pribadi). Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan psikodinamik adalah: Ego State Therapy, Part Therapy, Trance Psychotherapy, Free Association, Dream Analysis, Automatic Writing, Ventilation, Catharsis dan lain sebagainya.
2.   Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan “classical conditioning” atau “associative learning”. Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah belajar bahwa 
"ketika saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku ketakutan". Tokoh lain dalam pendekatan Behavior Therapy adalah E.L. Thorndike yang mengemukakan konsep operant conditioning, yaitu konsep bahwa seseorang melakukan sesuatu karena berharap hadiah dan menghindari hukuman.
3.   Cognitive Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy) punya konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive therapy antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck. Tujuan utama dalam pendekatan cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Cognitive adalah Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning, Neurolinguistic Programming, Rational Emotive Therapy (RET), Cognitive Shifting. Cognitive Analytic Therapy (CAT)  dan sebagainya.
4.   Humanistic Therapy
Pendekatan Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri. Metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan humanistik adalah Gestalt Therapy, Client Cantered Psychotherapy, Depth Therapy, Sensitivity Training, Family Therapies, Transpersonal Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.
5.   Integrative / Holistic Therapy
apabila seorang klien mengalami komplikasi gangguan psikologis yang mana tidak cukup bila ditangani dengan satu metode psikoterapi saja. Oleh karena itu, Hal ini disebut Integrative Therapy atau Holistic Therapy, yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan. 


f.   Sebutkan dan jelaskan bentuk utama terapi
a.   Gestalt Therapy
Nama yang paling kuat terkait dengan terapi Gestalt adalah Frederick ("Fritz") Perls (1893-1970).  Psikolog Gestalt keberatan untuk mempelajari unsur-unsur tertentu dalam persepsi dan pembelajaran, dengan alasan bahwa kita tidak mengalami dunia dalam fragmen yang terisolasi tetapi dalam konfigurasi bermakna (Hergenhahn, 1992). Studi psikolog Gestalt 'persepsi dan pemecahan masalah menunjukkan bahwa kita cenderung untuk melihat pola, bukan rangsangan terisolasi, dan bahwa orang-orang dan hewan dapat memecahkan masalah dalam kilatan wawasan di mana kita tiba-tiba "melihat" solusi bukan oleh Leaming esensial-and-error yang membosankan. Para psikolog Gestalt Kurt Koffka, Wolfgang Kohler, dan Max Wertheimer mengembangkan sistem mereka sebagai teori medan di mana struktur yang diciptakan oleh kimia otak memaksakan agar pada apa yang kita rasakan, sementara pada saat yang sama pola apa yang dirasakan secara bertahap dapat membentuk tata letak otak manusia.
b.  Client-Centered Therapy
Pengenalan Carl Rogers “Clien-Centered Therapy” pada tahun 1940 adalah peristiwa penting dalam meluncurkan terapi humanistik sebagai kekuatan yang signifikan dalam psikoterapi Amerika. Asumsi utama Rogers adalah bahwa klien mengarahkan pertumbuhan pribadi mereka sendiri, dibantu oleh sumber daya batin mereka sendiri. Proses terapis ini membantu  bersama dengan menyiapkan iklim yang paling fasilitatif, hubungan interpersonal yang hangat yang ditandai dengan keaslian terapis, hal positif tanpa syarat, dan empati. Dipengaruhi oleh Maslow, Rogers percaya bahwa drive bawaan individu untuk aktualisasi diri semua bahwa salah satu kebutuhan untuk memecahkan masalah pribadi dan emosional dan menjalani kehidupan yang memuaskan. Tugas terapis adalah untuk membebaskan proses ini ketika telah menjadi diblokir, biasanya ketika individu telah kehilangan kontak dengan nya atau rasa sendiri tentang apa yang terasa benar dan bergantian, sebagai gantinya, untuk menerima penghakiman dan mencari persetujuan dari orang lain.
Konsisten dengan teori ini, Rogers memberikan konselor dan psikoterapis rekomendasi: Jangan memecahkan masalah, tapi membantu klien tumbuh. Mengandalkan pada drive individu terhadap penyesuaian dan perkembangan yang sehat. Tekankan emosional, bukan intelektual, unsur-unsur dalam proses konseling. Fokus pada situasi mendesak, bukan masa lalu. Tekankan hubungan terapeutik itu sendiri sebagai pengalaman pertumbuhan.
c.  FAMILY THERAPY
Terapi keluarga dapat ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dari teoritis ilmu psikologi mengenai intervensi keluarga. intervensi keluarga psikologi dapat melibatkan, menilai, dan memperhatikan beberapa sistem dan tingkat pengaruh sosial, termasuk rekan, sekolah , pekerjaan, komunitas, dan lingkungan domain. Susunan yang luas dari intervensi yang mungkin menarik kuat, tapi tidak seluruhnya, dari terapi keluarga dan studi tentang sistem keluarga.
d.  TERAPI KELOMPOK
Bagi klinik atau rumah sakit dengan banyak klien, psikoanalisis tradisional tidak dapat dijalankan sebagai bentuk standar dari pelayanan. Satu solusi pada masalah logistic ini adalah dengan memberikan terapi bagi sejumlah besar orang untuk mengobati beberapa dari mereka sekaligus. Terapi kelompok telah dijelaskan sebagai produk dari teknik marketing modern, sebuah metode yang membuat psikoterapi tersedia untuk konsumen kecil dengan harga yang dia mampu. Terapi kelompok diamati bahwa tekniknya tidak hanya hemat namun jug efektif dibandingkan terapi tradisional. Beberapa keuntungan dari terapi kelompok telah dikutip sebagai berasal dari rasa memiliki dan diterima oleh kelompok sebaya.



Daftar Pustaka :
Mappiare, Andi. 1992. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Gunarsah, Singgih D. 2004. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia
Atkinson, Rita L, Atkinson, Richard C, Hilgard, Ernest R. 1983. Pengantar psikologi. Jakatra : Erlangga
Maulany, R.F. (1997).Buku Saku Psikiatri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran.